Sabtu, 29 November 2014

EKSPRESI BERKAH

Coba anda fikirkan dalam 1 hari bisa berapa ekspresi yang terjadi pada diri anda dan apakah mungkin dalam 1 hari anda bisa bertahan dengan 1 ekspresi. Jawabnya tidak mungkin karena selama kita beraktifitas akan menghadapi berbagai rangkaian cerita yang akan menimbulkan ekspresi masing-masing sesuai dengan kondisi yang dihadapi meskipun hanya beraktifitas dirumah. Perhatikan berbagai ekspresi di bawah ini : 
 




Marah, sedih, bahagia, terharu, sinis, malu dan masih banyak ekspresi lainnya. Semuanya mungkin bisa kita alami dalam 1hari. Tapi begitulah kehidupan mengajarkan agar mengerti nada-nadanya sehingga nada apapun yang dilantunkan akan membuat kita merasa legowo untuk menjalaninya. 

Ibarat pelangi yang tidak selalu muncul setiap hari untuk menghiasi langit tapi ia muncul ketika hujan telah berlalu dan coba bayangkan jika pelangi hanya memiliki 1warna maka ia tidak akan secantik yang kita lihat, ia begitu indah ketika nampak berwarna warni menghiasi langit. Begitu pula dengan kehidupan yang sedang kita jalani. 

Islam mengajarkan agar tidak berlebihan dalam segala sesuatu, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al A'raf yang artinya : 

QS 7:31 ....dan janganlah berlebih-lebihan Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Maka kuncinya adalah pada diri kita sendiri, bagaimana kita mengelola agar ekspresi yg sedang kita lakoni tidak berlebihan dan tidak menimbulkan murka Allah. Jadikanlah Ekpresi tersebut ekspresi yang membawa keberkahan. 

Selamat berekspresi dan menebar berkah dimuka bumi
Semangat menebar kebaikan 






-Lusiana Najhan
7 Shafar 1436 H

Sabtu, 22 November 2014

PESONA YUSUF

Kembali berjibaku bersama segudang agenda, bagiku semua pekerjaan akan terasa mudah jika dijalankan dengan sepenuh hati. Hari ini aku teringat kisah pesona Nabi Yusuf, dikarenakan dari beberapa orang yang aku temui dan yang aku kenal ternyata yang bernama Yusuf identik dengan tampan, walaupun itu hanya sekedar analisis pendek hasil dari pengamatanku yang kurang berbobot. Karena setiap ciptaan Allah adalah sempurna dan sekecil apapun yang Allah ciptakan tidak akan ada yang sia-sia.

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, berbagai suku bangsa dan agama adalah untuk saling mengenal dan itu adalah tanda kebesaran Allah bagi yang berfikir dam mengimani Kuasa Allah. Mari memanfaatkan usia yang Allah beri untuk berbenah diri dan mempersiapkan amalan yang kelak akan kita bawa menghadapNya.

Begitu mudahnya mata terpesona pada yang indah-indah termasuk pada lawan jenis, aku terpesona pada pesona Yusuf. maka seketika aku teringat pada Surat Yusuf ayat 31

12:31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.
 
 Begitu eloknya rupa Nabi Yusuf hingga Siti Zulaikha dan wanita-wanita itu tanpa tersadar melukai tangannya sendiri. Sedikitpun beliau tidak menebar pesona pada para wanita, tapi mampu membuat orang lain tergoda. Maha sempurna Engkau ya Rabb, Engkau mengajarkan kami umat manusia untuk menundukkan pandangan agar hati dan iman tetap terjaga. Bahkan Allah memberikan solusi bagi siapa saja hambaNya yang sudah tergolong “mampu” agar menyegerakan menikah karena itu akan menjaga dan menyelamatkan dirinya dari fitnah serta godaan duniawi terutama wanita. 
  
“...Akan kuatkah kaki yang melengkah bila disapa duri yang menanti, akan kaburkah mata yang menatap pada debu yang pasti kan singgah...” dikutip dari munsyid saujana. Semoga Iman ini tidak tergadai meski lautan dunia sudah siap menanti. 

Tidak dipungkiri bahwa secara fitrah antara laki-laki dan perempuan ada kutub magnet yang saling berlawanan sehingga jika di dekatkan maka kedua kutub tersebut akan saling tertarik. Maka dari itu kuncinya ada pada pengendalian diri kita sendiri agar tidak terjerumus dalam lubang kemaksiatan yang melenakan. Semoga dengan iman yang terpatri dalam diri dapat menyelamatkan kita dari tipu daya dunia. 

Allahu'alam bisshowab...



-Lusiana Najhan-
22 Muharram 1435 H

Jumat, 21 November 2014

MUSIM YANG ALLAH JANJIKAN


Mengambil hikmah dari perjalanan seorang saudara, yang kukenal sebagai seorang yang baik dan insya Allah senantiasa memperbaiki diri di mata Allah. Belajar bijak dari sebuah kisah kemudian merenunginya hingga menjadi bagian dari muhasabah diri. HasbunalLâh Wani’mal-Wakîl Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr. "Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami,  sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami". 

Kuserahkan hidup dan matiku kepada Allah hingga segala urusan yang kuhadapi mendapat berkah dan rahmat dariNya. Bimbing kami ya Rabb...

Begitu lembutnya Engkau mengingatkan kami akan ke Maha BesaranMu, tidak ada beban di muka bumi ini yang melebihi dari kesanggupannya, Engkau menciptakan sesuai dengan kadarnya sebagaimana dalam Firman Mu dalam surat Al Baqarah ayat 286 

2:286.  Allah tidak membebani seorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Lalu apalagi yang harus kami pungkiri dari segala nikmat yang telah Engkau karuniakan kepada kami ya Rabb. Bahkan dalam surat Ar Rahman yang berbunyi Fabiayyi'ala irobbikuma tukadziban diulang sampai dengan 31 kali agar manusia dimuka bumi ini tidak ingkar dan lupa akan nikmatMu. 

Akalku berfikir dan hatiku Kembali merenung ketika membaca Firman Allah dalam Surat Ar Ruum ayat 48-50. 

30:48. Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.

30:49. Dan sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.

30:50. Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati.  Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sungguh indah sekali, ketika membaca makna dari surat Ar Ruum begitu menyejukkan hati menguatkan yang rapuh mengokohkan simpul iman yang kendur. 

“Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati” 

aku mengulang beberapa kali membaca terjemah dari ayat ke 50, sungguh takjubku bertambah. Allah mengingatkan janganlah sekali kali berputus asa dari Rahmat Allah. 

Mungkin hidup kita seperti musim dingin yang membeku atau musim kemarau yang kerontang. Tapi ingatlah bahwa Rahmat Allah selalu turun dalam pergantian musim. Kita harus kuat dalam mengarungi musim yang berat itu. Karena dari setiap musim akan ada tantangannya sendiri, jika kita bisa melewati musim yang sulit maka musim yang indah telah siap menanti. Semoga kita termasuk orang-orang yang menang. Menang dalam menghadapi tantangan yang Allah berikan. Semoga kita termasuk didalamnya. Aamiin....     



Untukmu saudaraku yakinlah bahwa seberat apapun musim yang sedang engkau hadapi ia akan berganti, kelak akan hadir musim yang indah sebagaimana dalam janji Allah. 


-Lusiana Najhan
21 Muharram 1435 H