Jumat, 21 November 2014

MUSIM YANG ALLAH JANJIKAN


Mengambil hikmah dari perjalanan seorang saudara, yang kukenal sebagai seorang yang baik dan insya Allah senantiasa memperbaiki diri di mata Allah. Belajar bijak dari sebuah kisah kemudian merenunginya hingga menjadi bagian dari muhasabah diri. HasbunalLâh Wani’mal-Wakîl Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr. "Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami,  sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami". 

Kuserahkan hidup dan matiku kepada Allah hingga segala urusan yang kuhadapi mendapat berkah dan rahmat dariNya. Bimbing kami ya Rabb...

Begitu lembutnya Engkau mengingatkan kami akan ke Maha BesaranMu, tidak ada beban di muka bumi ini yang melebihi dari kesanggupannya, Engkau menciptakan sesuai dengan kadarnya sebagaimana dalam Firman Mu dalam surat Al Baqarah ayat 286 

2:286.  Allah tidak membebani seorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Lalu apalagi yang harus kami pungkiri dari segala nikmat yang telah Engkau karuniakan kepada kami ya Rabb. Bahkan dalam surat Ar Rahman yang berbunyi Fabiayyi'ala irobbikuma tukadziban diulang sampai dengan 31 kali agar manusia dimuka bumi ini tidak ingkar dan lupa akan nikmatMu. 

Akalku berfikir dan hatiku Kembali merenung ketika membaca Firman Allah dalam Surat Ar Ruum ayat 48-50. 

30:48. Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.

30:49. Dan sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.

30:50. Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati.  Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sungguh indah sekali, ketika membaca makna dari surat Ar Ruum begitu menyejukkan hati menguatkan yang rapuh mengokohkan simpul iman yang kendur. 

“Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati” 

aku mengulang beberapa kali membaca terjemah dari ayat ke 50, sungguh takjubku bertambah. Allah mengingatkan janganlah sekali kali berputus asa dari Rahmat Allah. 

Mungkin hidup kita seperti musim dingin yang membeku atau musim kemarau yang kerontang. Tapi ingatlah bahwa Rahmat Allah selalu turun dalam pergantian musim. Kita harus kuat dalam mengarungi musim yang berat itu. Karena dari setiap musim akan ada tantangannya sendiri, jika kita bisa melewati musim yang sulit maka musim yang indah telah siap menanti. Semoga kita termasuk orang-orang yang menang. Menang dalam menghadapi tantangan yang Allah berikan. Semoga kita termasuk didalamnya. Aamiin....     



Untukmu saudaraku yakinlah bahwa seberat apapun musim yang sedang engkau hadapi ia akan berganti, kelak akan hadir musim yang indah sebagaimana dalam janji Allah. 


-Lusiana Najhan
21 Muharram 1435 H


Tidak ada komentar:

Posting Komentar