Sabtu, 22 November 2014

PESONA YUSUF

Kembali berjibaku bersama segudang agenda, bagiku semua pekerjaan akan terasa mudah jika dijalankan dengan sepenuh hati. Hari ini aku teringat kisah pesona Nabi Yusuf, dikarenakan dari beberapa orang yang aku temui dan yang aku kenal ternyata yang bernama Yusuf identik dengan tampan, walaupun itu hanya sekedar analisis pendek hasil dari pengamatanku yang kurang berbobot. Karena setiap ciptaan Allah adalah sempurna dan sekecil apapun yang Allah ciptakan tidak akan ada yang sia-sia.

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, berbagai suku bangsa dan agama adalah untuk saling mengenal dan itu adalah tanda kebesaran Allah bagi yang berfikir dam mengimani Kuasa Allah. Mari memanfaatkan usia yang Allah beri untuk berbenah diri dan mempersiapkan amalan yang kelak akan kita bawa menghadapNya.

Begitu mudahnya mata terpesona pada yang indah-indah termasuk pada lawan jenis, aku terpesona pada pesona Yusuf. maka seketika aku teringat pada Surat Yusuf ayat 31

12:31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.
 
 Begitu eloknya rupa Nabi Yusuf hingga Siti Zulaikha dan wanita-wanita itu tanpa tersadar melukai tangannya sendiri. Sedikitpun beliau tidak menebar pesona pada para wanita, tapi mampu membuat orang lain tergoda. Maha sempurna Engkau ya Rabb, Engkau mengajarkan kami umat manusia untuk menundukkan pandangan agar hati dan iman tetap terjaga. Bahkan Allah memberikan solusi bagi siapa saja hambaNya yang sudah tergolong “mampu” agar menyegerakan menikah karena itu akan menjaga dan menyelamatkan dirinya dari fitnah serta godaan duniawi terutama wanita. 
  
“...Akan kuatkah kaki yang melengkah bila disapa duri yang menanti, akan kaburkah mata yang menatap pada debu yang pasti kan singgah...” dikutip dari munsyid saujana. Semoga Iman ini tidak tergadai meski lautan dunia sudah siap menanti. 

Tidak dipungkiri bahwa secara fitrah antara laki-laki dan perempuan ada kutub magnet yang saling berlawanan sehingga jika di dekatkan maka kedua kutub tersebut akan saling tertarik. Maka dari itu kuncinya ada pada pengendalian diri kita sendiri agar tidak terjerumus dalam lubang kemaksiatan yang melenakan. Semoga dengan iman yang terpatri dalam diri dapat menyelamatkan kita dari tipu daya dunia. 

Allahu'alam bisshowab...



-Lusiana Najhan-
22 Muharram 1435 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar